Stasiun Senen Masih Rawan Pemalakan
SENEN – Kawasan Stasiun KA Senen masih rawan kejahatan. Seorang pria calon penumpang kereta api melapor dipalak bandit, di depan GOR (Gedung Olah Raga) Jalan Stasiun, Senen, Jakpus Jumat (22/2) sore.
Asep Saefudin 27 warga Perum Yuda PAM Blok C 2 Rt 2 Rw 5 Kelurahan Ciwangi, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (23/2) terpaksa menjalani perawatan medis di RSCM, akibat berkelahi saat membela diri dari percobaan penjambretan yang menimpanya.
Kejadian tersebut bermula saat korban yang pada saat itu hendak pulang ke rumahnya di Purwakarta dari tempatkerjanya di salah satu perusahaan di kawasan Senen.
Namun ketika korban masuk ke kompleks Stasiun Senen sekitar pukul 17.30 tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang tidak dikenal dan meminta uang dan barang-barang berharga milik korban. Namun korban tidak memberikan apa yang diinginkan oleh pelaku.
Lantaran permintaanya tidak dituruti pelaku merasa kesal dan langsung memukul korban, dan korban kemudian membalas pukulan pelaku sehingga terjadi adu perkelahian.
Pelaku yang memiliki tubuh kekar tersebut kemudian mengambil balok kayu yang ada disekitar lokasi kejadian dan langsung dipukulkan ke arah pelipis korban sehingga korban tak berdaya dan tersungkur berlumuran darah.
Saat pelaku melihat korban tak berdaya, ke dua bandit kabur meninggalkan korba,hingga korban ditolong oleh supir Bajaj dan langsung dilarikan ke RSCM dan kemudian melapor ke Polsek Senen.
“Kami telah menerima laporan dari korban, dan hingga kini anggota masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut,” ungkap Kanit reskrim Polsek Senen AKP Hery Subianto.
Penari Telanjang di Jakarta
Penari Telanjang di Jakarta - Polisi menetapkan 16 penari telanjang dari Golden Hands Hotel and Spa sebagai tersangka kasus pornografi dan pornoaksi. Selain itu, empat koordinator penari dan seorang disc jockey (DJ) juga dijerat dalam kasus yang sama.
Mereka kini ditahan di Mapolres Metro Jakarta Utara. "Total ada 21 orang Mereka kita tetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Didi Hayamansyah saat dihubungi, Senin, 27 Februari 2012.
Menurut Didi, mereka akan dijerat dengan Pasal 34, Pasal 35, dan Pasal 36 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Anti-pornografi dan Pornoaksi serta Pasal 281 ayat 1e KUHP tentang Kesusilaan.
Sementara itu, polisi masih terus mendalami kasus ini. "Bagaimana modusnya, pembagian fee, itu masih kami dalami. Yang jelas sudah ada indikasi ke sana (pornografi dan pornoaksi)," kata Didi.
Sebelumnya aparat Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengamankan belasan wanita yang berprofesi sebagai penari telanjang di Hotel Golden Hands and Spa, Ruko Puri Delta Mas Blok B Nomor 7, Jalan Bandengan Selatan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu, 22 Februari 2012 malam. Selanjutnya kasus ini dilimpahkan ke Subdirektorat Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan akhirnya dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Utara sesuai tempat kejadian perkara pada Kamis, 24 Februari 2012.
Keberadaan penari telanjang Indonesia terutama dikota-kota besar seperti Jakarta memang sudah menjadi rahasia umum.
Wanda Hamidah Syukuran Bareng Anak Yatim
Pasca terbebas dari pemeriksaan Badan Nasional Narkotika (BNN) lantaran tak terbukti menggunakan narkoba, politisi Wanda Hamidah menggelar syukuran bersama 200 anak-anak yatim di Masjid Ni’matul Ittihad, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
“Terima kasih atas segala dukungan ibu-ibu dan anak-anak yatim disini, sehingga saya bisa keluar dari sana (BNN), ini merupakan ujian terberat dari Allah, saya ambil hikmah untuk lebih berhati-hati lagi,” tutur Wanda Hamidah, usai memberikan santunan.
Dalam kesempatan itu juga Wanda mengaku prihatin dengan status tersangka yang kini diterima Raffi Ahmad dan teman-teman yang lainnya, pada Jumat (1/2) siang di BNN, Cawang, Jakarta Timur.
“Mudah-mudahan penetapan berdasarkan barang bukti bisa saja salah, nanti proses di pengadilan yang akan membuktikannya,”tutur Wanda Hamidah.
Bintang film Pengejar Angin ini menegaskan dirinya bersama dengan teman-temannya saat penggerebakan itu tidak menggelar pesta narkoba. “Saya sendiri kan tamu, mana saya tahu di dalam rumah Raffi itu ada narkoba, sebab saat kami kumpul di ruang keluarga itu tidak ada alkohol maupun narkoba di meja,”ungkapnya.
Wanda juga membantah dirinya memiliki hubungan kasih dengan Raffi Ahmad. “Kami berdua teman baik, sahabat baik kalau pun ada kekurangan ya kami bisa saling mengisi,”ungkapnya.
Model iklan produk kecantikan ini juga menambahkan Raffi merupakan sosok pribadi yang banyak dicintai sama semua orang, pekerja keras dan memiliki karya yang luar biasa.
“Saya sudah bilang sama dia, jadwal dia padat banget di dunia hiburan, seharusnya meluangkan waktu untuk rileks,”paparnya. Menurut Wanda selama di tahanan BNN, kebanyakan teman dan sahabat-sahabat Raffi yang menjenguk dibandingkan dirinya.
“Disana kondisi Raffi gelisah, dia juga menyesal telah membikin kita yang enggak bersalah ini jadi ikut terbawa-bawa,”papar Wanda.
Terkait duta narkoba yang disematkan oleh BNN terhadap Wanda, ia mengaku menerimanya dengan baik.
“Jauh sebelum saya diperiksa oleh BNN, saya sudah sering mengkampanyekan penanggulangan dan bahaya narkoba,”ucapnya. Usai memberikan santunan anak yatim, Wanda juga langsung bergegas menuju DPP PAN Jakarta untuk mengklarifikasi masalahnya tersebut.
“Saya enggak bisa lama disini karena akan memenuhi panggilan DPP PAN,”tandasnya
Subscribe to:
Posts (Atom)