REBUTAN lelaki membuat wanita suka mata gelap. Lihat saja kelakuan Ny. Kasminah, 40, dari Situbondo (Jatim) ini. Baru mendengar suami “ada main” dengan Ny. Maryati, 35, tetangganya, langsung kalap. Di kala perempuan itu menggendong anaknya, Udin, 7 bulan, langsung dibabat clurit bahunya. Ibu dan anak masuk rumah sakit, sementara Kasminah masuk sel Polsek Mangaran.
Stok lelaki sampai Lebaran dan Tahun Baru kapan pun tak pernah kekurangan. Tapi kenapa kaum wanita suka memperebutkan lelaki? Mbok ya sudah, jika lelaki yang satu diambil orang, ambil lain lagi kenapa? Bila semua wanita saling pengertian begini kan bakal damai di bumi dan damai di langit. Tak perlu lagi dengan tetangga sendiri bacok-bacokan hanya karena urusn lanangan (lelaki).
Tapi nanti dulu! Lelaki kan bukan kambing, maka biar jenggot dan “terpedo”-nya sama, tapi daya tariknya kan beda-beda. Di sini ada cinta, di sini ada kecocokan jiwa. Maka ketika mau direbut orang ya musti dipertahankan. Apa lagi lelaki macam Tambiyo. 45, ini jadi sumber nafkah keluarga sehari-hari, maka Kasminah perlu mempertahankan mati-matian. Orang Jawa kan punya filosofi, “Sadumuk bathuk senyari bumi (urusan wanita atau lelaki dibelai sampai mati)…..!”
Di kampungnya, Tanjungkamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo; Tambiyo memang dikenal sebagai lelaki yang suka cengengesan, khususnya bila ketemu wanita cantik barang sedikit. Jika ketemu perempuan yang cocok dengan seleranya, dia suka ngobrol dan berhaha hihi sampai lama, tak peduli itu sangat menyakitkan hati istrinya. Para tetangga seringkali mengingatkan, mbok jaga perasaan istri barang sedikit. Tapi jawab Tambiyo malah ketus, “Nek cemburonan ya tak pegat sisan (kalau cemburuan saya cerai sekalian).”
Alkisah, belakangan ramai digosipkan orang bahwa Tambiyo sedang ngglibeti Ny. Maryati, janda muda beranak satu. Orangnya memang manis, mudah bergaul, entah kalau…. digauli! Warga sering mendapati Tambiyo – Maryati suka ngobrol-ngobrol berdua. Sejak itu para pengamat di kampung menganalisa bahwa Tambiyo sedang “ada main” dengan Maryati. Ketika berita itu mampir ke kuping Kasminah, tentu saja dadanya jadi mengkap-mengkap macam kap mobil.
Kasminah pernah klarifikasi pada suami, tapi dibantah bahwa dia selingkuh dengan janda muda itu. “Memangnya ngobrol sama janda melanggar UU, pasal berapa?” begitu kata Tambiyo. Demikian juga Maryati, ketika ditanya soal ini juga menepiskannya. Katanya malah, meski janda dia tidak gatel-gatel amat. “Kalau saya mau, masih banyak lelaki yang lebih keren dari Tambiyo, Mbak…..!” ledek Maryati yang bikin Kasminah skakmat.
Sejak itu Kasminah – Maryati neng-nengan (tidak tegur sapa). Namun demikian isyu di luar tak juga reda bahwa Maryati – Tambiyo membangun koalisi ranjang. Lantaran hatinya marah tapi tak ada penyaluran, Kasminah jadi kalap. Saat melihat Maryati pulang dari pasar sambil menggendong bayinya, langsung saja disabet clurit kena pundak, cross! Paling tragis, bayi Udin yang tak tahu urusan orangtuanya, nangis njempling-njempling karena kena bacok pula.
Ibu dan anak itupun dilarikan ke RSU Abdulrakhim, Situbondo. Sedangkan Ny. Kasminah, sebelum kabur ditangkap warga ramai-ramai dan diserahkan ke Polsek Mangaran. Dia bersikeras menuduh, suaminya tak sayang lagi pada dirinya karena terpikat pada janda Maryati. “Kalau bapak jadi saya, coba bayangin…..!” kata Kasminah cari simpati.
Ya ogah, lelaki kok suruh jadi wanita, pipisnya jadi kagok.
No comments:
Post a Comment