ACER Liquid Z120 - White SAMSUNG Galaxy Star [S-5282] - White APPLE iPhone 5 16GB - White SMARTFREN Andromax C

Usai Diambil Nikmat Lalu Dipecat


SUNGGUH kasihan nasib Indri, 20, buruh garmen dari Semarang ini. Sebagai tenaga kerja wanita, akhirnya dia malah menjadi korban “tenaga kuda” atasannya. Paling tragis, setelah Indri kenyang diambil nikmat, bahkan sampai hamil 7 bulan, enak saja bos Hadi, 47, memecatnya.
Di mana saja perempuan cantik memang banyak godaan. Maka meski kecantikan itu sendiri sebuah karunia Illahi, jika tak mampu menjaganya, akan menjadi petaka bagi pemiliknya. Perempuan jelek bisa jalan bebas tanpa godaan, perempuan cantik di mana-mana ketemu sambang dalan (gangguan). Mending jika sekedar disuat-suit, banyak pula yang dicolak-colek bahkan sampai usaha perkosaan.
Gadis Indri termasuk wanita yang celaka akibat kecantikannya. Awalnya sih dia sangat bergembira, karena kecantikannya pula dia bisa diterima dengan mudah di perusahaan garmen. Eh nggak tahunya, ada udang di balik batu. Juragan Hadi dengan cepat menerimanya bekerja, karena dia ada target syahwat di belakangnya. Maksudnya, selain sebagai tenaga kerja, Indri hendak pula dijadikan pelampiasan “tenaga kuda”.
Indri memang gadis yatim piatu. Dalam usia masih anak-anak dia harus ditinggal mati kedua orangtuanya. Karenanya dia kemudian diasuh oleh kakaknya di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Dia disekolahkan dari SD hingga tamat SMA. Sayangnya, karena modal cekak sang kakak tak mampu membiayai hingga perguruan tinggi. Jika sudah begini, mana lagi tujuannya jika tak masuk Fakultas Pabrik di kotanya.
Kebetulan di dekat rumahnya terdapat pabrik garmen. Iseng-iseng Indri melamar ke sana. Rupanya Hadi selaku juragan sangat tertarik pada penampilan gadis itu, sehingga tanpa melalui tes bertele-tele dia langsung diterima bekerja. Pekerjannya tiap hari hanya jahit menjahit, melayani pesanan bikin baju dan jaket berbagai instansi dan lembaga.
Sesuai dengan target semula, Hadi diam-diam mencoba mendekati Indri. Tanpa tujuan yang jelas dia suka dipanggil khusus ke ruang kerjanya. Eh tak tahunya, di sana Indri dirayu-rayu agar mau disetubuhi. Katanya, nanti dia akan diambil sebagai istri definitip dengan segala fasilitasnya. “Sekali kamu kunikahi, kamu takkan kusia-siakan. Aku kan bukan bupati Aceng Fikri….,” begitu kira-kira kiat Hadi meyakinkan Indri.
Sekali dua kali Indri masih menolak. Tapi lantaran juragan Hadi terus gencar merayu, akhirnya gadis itu bertekuk lutut dan berbuka paha juga. Inilah kali pertama juragan garmen itu “mbelah duren” jatohan, yang harum bahunya dan tebel-tebel dagingnya. Sampai capek Indri diklamuti bak duren sungguhan.
Sejak itu Indri sudah menjadi “menu” rutin juragan Hadi. Entah berapa kali dia digauli, tahu-tahu buruh garmen itu hamil 7 bulan. Seperti lazimnya korban penjahat kelamin, Indri juga minta pertanggungan jawab Hadi. Sayangnya bos garmen itu ingkar janji. Bukannya membawa gadis itu ke KUA dan didaftarkan sebagai calon mempelai, bahkan diberi surat pemecatan dengan alasan bisa merusak citra perusahaan.
Atas kesewenang-wenangan ini keluarga Indri masih mencoba jalan damai. Jika tetap mentok, Hadi akan dilaporkan ke DPRD Semarang dan Polres. Namun katika dikonfirmasi juragan itu sendiri selaku pihak terkait, dia membantah akan laporan Indri. Katanya, sama sekali dia tak menelantarkan bekas buruhnya. “Dia sudah saya kawin siri, dan selalu saya bantu keuangannya kok,” kilah Hadi.
Bantu keuangan atau goyangan, hayo….!!!

No comments:

Post a Comment