Tidak Terbukti, Irwansyah-Zaskia Pulang
Badan Narkotika Nasional (BNN) akhirnya memulangkan Irwansyah dan Zaskia Sungkar, Selasa (29/1/2013), karena mereka bersama 8 orang lainnya tidak bersalah. Irwansyah dan Zaskia didampingi orangtuanya gembira meski protes surat pemulangan tertulis tersangka.
Irwansyah terlihat mengenakan baju berwarna hijau. Sedangkan istri, Zaskia Sungkar tampil dengan baju biru, berkerudung berwarna krem.
Humas BNN Kombes Pol Sumirat, menjelaskan sesuai hasil pemeriksaan terhadap 17 orang yang digerebek di rumah Raffi Ahmad di kawasan Jakarta Selatan, 10 orang dinyatakan tidak terbukti dan negatif, dua diantaranya adalah Irwansyah dan Zaskia Sungkar. Sementara 10 orang lagi termasuk Raffi Ahmad dan Wanda Hamidah masih dalam pemeriksaan.
Menurut Zaskia, dia bersama suaminya datang ke rumah Raffi Ahmad setelah terjadi penggerebekan petugas. Kedatangannya ke tempat itu untuk minta tandatangan giro dari Rafffi Ahmad. “Kami tidak bersalah,” jelas Zaskia.
Usai Diambil Nikmat Lalu Dipecat
SUNGGUH kasihan nasib Indri, 20, buruh garmen dari Semarang ini. Sebagai tenaga kerja wanita, akhirnya dia malah menjadi korban “tenaga kuda” atasannya. Paling tragis, setelah Indri kenyang diambil nikmat, bahkan sampai hamil 7 bulan, enak saja bos Hadi, 47, memecatnya.
Di mana saja perempuan cantik memang banyak godaan. Maka meski kecantikan itu sendiri sebuah karunia Illahi, jika tak mampu menjaganya, akan menjadi petaka bagi pemiliknya. Perempuan jelek bisa jalan bebas tanpa godaan, perempuan cantik di mana-mana ketemu sambang dalan (gangguan). Mending jika sekedar disuat-suit, banyak pula yang dicolak-colek bahkan sampai usaha perkosaan.
Gadis Indri termasuk wanita yang celaka akibat kecantikannya. Awalnya sih dia sangat bergembira, karena kecantikannya pula dia bisa diterima dengan mudah di perusahaan garmen. Eh nggak tahunya, ada udang di balik batu. Juragan Hadi dengan cepat menerimanya bekerja, karena dia ada target syahwat di belakangnya. Maksudnya, selain sebagai tenaga kerja, Indri hendak pula dijadikan pelampiasan “tenaga kuda”.
Indri memang gadis yatim piatu. Dalam usia masih anak-anak dia harus ditinggal mati kedua orangtuanya. Karenanya dia kemudian diasuh oleh kakaknya di Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Dia disekolahkan dari SD hingga tamat SMA. Sayangnya, karena modal cekak sang kakak tak mampu membiayai hingga perguruan tinggi. Jika sudah begini, mana lagi tujuannya jika tak masuk Fakultas Pabrik di kotanya.
Kebetulan di dekat rumahnya terdapat pabrik garmen. Iseng-iseng Indri melamar ke sana. Rupanya Hadi selaku juragan sangat tertarik pada penampilan gadis itu, sehingga tanpa melalui tes bertele-tele dia langsung diterima bekerja. Pekerjannya tiap hari hanya jahit menjahit, melayani pesanan bikin baju dan jaket berbagai instansi dan lembaga.
Sesuai dengan target semula, Hadi diam-diam mencoba mendekati Indri. Tanpa tujuan yang jelas dia suka dipanggil khusus ke ruang kerjanya. Eh tak tahunya, di sana Indri dirayu-rayu agar mau disetubuhi. Katanya, nanti dia akan diambil sebagai istri definitip dengan segala fasilitasnya. “Sekali kamu kunikahi, kamu takkan kusia-siakan. Aku kan bukan bupati Aceng Fikri….,” begitu kira-kira kiat Hadi meyakinkan Indri.
Sekali dua kali Indri masih menolak. Tapi lantaran juragan Hadi terus gencar merayu, akhirnya gadis itu bertekuk lutut dan berbuka paha juga. Inilah kali pertama juragan garmen itu “mbelah duren” jatohan, yang harum bahunya dan tebel-tebel dagingnya. Sampai capek Indri diklamuti bak duren sungguhan.
Sejak itu Indri sudah menjadi “menu” rutin juragan Hadi. Entah berapa kali dia digauli, tahu-tahu buruh garmen itu hamil 7 bulan. Seperti lazimnya korban penjahat kelamin, Indri juga minta pertanggungan jawab Hadi. Sayangnya bos garmen itu ingkar janji. Bukannya membawa gadis itu ke KUA dan didaftarkan sebagai calon mempelai, bahkan diberi surat pemecatan dengan alasan bisa merusak citra perusahaan.
Atas kesewenang-wenangan ini keluarga Indri masih mencoba jalan damai. Jika tetap mentok, Hadi akan dilaporkan ke DPRD Semarang dan Polres. Namun katika dikonfirmasi juragan itu sendiri selaku pihak terkait, dia membantah akan laporan Indri. Katanya, sama sekali dia tak menelantarkan bekas buruhnya. “Dia sudah saya kawin siri, dan selalu saya bantu keuangannya kok,” kilah Hadi.
Bantu keuangan atau goyangan, hayo….!!!
Istri Ngebon `Pemain`
DEMAM Piala Eropa ternyata juga dimanfaatkan para praktisi selingkuh. Ny. Yuliani, 20, dari Pidie (Aceh) ini misalnya, di kala suami asyik nobar Piala Eropa di rumah tetangga, dia malah ngebon “pemain” asing di kamarnya. Dan inilah yang terjadi, bola di TV belum juga goal, di kamar Yuliani kedudukan sudah 1-0.
Untuk meningkatkan mutu dan gengsi sebuah klub bola, ngebon atau transver pemain asing yang terkenal sudah biasa dilakukan. Namun ternyata, bukan saja dunia bola, transver pemain biasa juga dilakukan dalam dunia perselingkuhan. Tak puas dengan kinerja suami dalam urusan ranjang, banyak perempuan yang ngebon “pemain” asing ke dalam ranjangnya. Prestasinya memang cenderung luar biasa. Si pemain sangat lihai menggiring “bola”, sehingga berhasil mencetak gol-gol yang spektakuler.
Yuliani warga Dayah Caleu, Pidie Aceh, rupanya termasuk wanita yang tak puas dengan kinerja suami dalam urusan “bola”. Permainannya sangat monoton. Jarang sekali Umar, 26, bisa melakukan tendangan dua belas pas, dan dia juga tak kenal tendangan plintiran, sehingga cara membawa bola mudah ditebak. Paling bikin Yuliani kesal, jantung sudah kadung deg-degan, ternyata tembakan Umar meleset. “Sayang saudara saudara, pemain dengan nomer punggung sembilan gagal mencetak gol.” kata Sambas Atmadikarta di radio.
Tetapi, meski “main bola” kurang becus, Umar sangat gemar nonton bola, khususnya Piala Dunia dan Piala Eropa. Di kala musiam Piala Eropa sekarang ini, dia juga gemar nobar di rumah tetangga yang punya teve wide screen. Dia tak peduli dengan istri yang kesepian di rumah, dan terus memelototi layar teve sambil teriak-teriak bersama para tetangga.
Namun sesungguhnya Yuliani juga tak sepi-sepi amat. Karena dia berhasil menyulap kendala itu menjadi sebuah peluang. Terus terang saja, semenjak kinerja lakinya kurang memuaskan, diam-diam Yuliani ngebon “pemain” asing dari lain kampung. Di hari-hari biasa mereka kencan di tempat jauh. Tapi sejak ada Piala Eropa, sengaja Yuliani membawa gendakannya ke dalam rumah. “Suamiku nonton bola di rumah tetangga, kita main bola sendiri,” kata Yuliani meyakinkan sang PIL.
Sebenarnya sangat riskan “main bola” di kandang lawan. Tapi karena Yuliani menjamin bahwa semua baik-baik saja adanya, Suhud, 24, memberanikan diri juga, itung-itung uji nyali. Maka menjelang pertandingan Inggris – Itali 25 Juni lalu, Suhud sudah deg-degan menunggu perintah lewat SMS, kapan dia bisa masuk ke arena lapangan kasur.
Nah, sekitar pukul 24.00 Umar pun pamit istri mau nobar di rumah tetangga. Bersamaan dengan perginya suami, Yuliani segera kontak sang PIL untuk segera merapat. Beberapa menit kemudian, istri Umar ini sudah asyik dengan “pemain” trasverannya. Dan ternyata Suhud memang pemain hebat, di TV bola masih stand 0-0, di kamar Yuliani kedudukan sudah 1-0.
Celakanya, usia “pertandingan” Suhud tidak segera kabur, malah ketiduran di sebelah Yuliani. Akibatnya, saat Umar pulang dari nobar jadi memergoki betapa Suhud kelonan dengan Yuliani. Langsung saja dia teriak, sehingga warga berdatangan. Saat diperiksa pengurus RT, Suhud jawabnya muter-muter. Umar yang emosi segera menghajarnya hingga babak belur. Dengan wajah simpang siur barulah PIL istrinya itu diserahkan ke Polres Pidie.
Untung “bola”-nya nggak dijadikan barang bukti.
Gagal `Ngebon` Bekas Istri
JIKA talak sudah jatuh dan disahkan oleh Pengadilan Agama, putuslah hak dan kewajiban lelaki pada bekas istrinya. Tapi Nasiri, 50, dari Pidie (Aceh) ini lain. Ny. Cut Zahro, 45, bukan lagi istrinya, dia masih mau minta “jatah”. Warga yang memergoki langsung memandikannya dalam air comberan!
Ketika masih menjadi suami istri, suami bisa minta “jatah” kapan saja dan di mana saja pada istri, kalau perlu sambil minum Coca Cola. Tapi saat talak satu sudah jatuh, yang tadinya halal menjadi haram dilakukan. Apa lagi yang talak tiga, untuk kembali bisa halal, mantan istri tersebut harus dinikah dulu oleh lelaki lain. Setelah diceraikan, baru dia bisa nikahi lagi itu bekas istri sehingga jadi halalan tayiban.
Tapi Nasiri dari Keude Tangse, Pidie, mau gampangnya saja. Mentang-mentang Cut Zahro adalah bekas istri sendiri, dia merasa boleh “mengunjungi” kapan saja dan dari mana saja, karena dia merasa wanita itu masih ladangnya juga. Tapi belum sampai keduanya berbuat, ketahuan warga. Nah, Nasiri yang sempat kabur dikejar dan begitu dapat segera dimandikan di depan kantor polisi.
Entah apa penyebabnya, pasangan bahagia Nasiri – Cut Zahro bercerai 6 bulan lalu, yang sudah disahkan oleh Pengadilan Agama Pidie. Karena dalam kondisi emosi, si lelaki berfikir: buang satu wanita, akan datang 1000 wanita yang siap dinikahinya. Tapi nyatanya, jangankan seribu, satu saja tak ada wanita pengganti yang mau dijadikan istri Nasiri. Maklumlah, dia bukan lelaki tampan, tidak pula kaya. Kendala paling utama, dia juga sudah tergolong tua.
Lantaran tak ada yang datang, Nasiri mencoba mendatangi dan mendekati sejumlah wanita. Tapi sial, tak satupun yang bersedia jadi istri dia. Semua menolak, dengan alasan: “Enaknya nggak seberapa, tapi harus sengsara cari makan sendiri. Ogah ah….!”
Sebagai lelaki normal, seminggu saja puasa wanita sudah kelimpungan, apa lagi ini sampai 6 bulan. Kepala Nasiri pun jadi cekot-cekot. Katanya kalau sudah puasa, nafsu bisa diturunkan dan dikendalikan, tapi kenapa ini malah semakin menggebu? Kenapa ya, sudah menggigit paha ayam goreng saat berbuka, kok masih juga membayangkan ……paha seorang wanita?
Rupanya Nasiri sudah tak mampu lagi mengendalikan gejolak rindu wanitanya. Lantaran tak ada lagi tokoh alternatif, sebelum sahur diam-diam dan tanpa malu-malu dia mengendap-ngendap mendatangi rumah bekas istrinya, yang memang masih tinggal satu desa. Tapi sial, rupanya gerak-gerik Nasiri terpantau oleh para tetangga yang sibuk mempersiapkan sahur. Maka sejumlah orang pun mendobrak rumah Ny. Cut Zahro.
Mungkin karena kasihan, atau dia sendiri juga kepengin, Cut Zahara siap hendak melayani hasrat bekas suami. Tapi belum juga kesampaian, mendadak terdengar pintu digedor-gedor orang. Buyarlah konsentrasinya. Nasiri menyelamatkan diri lompat jendela. Tapi masa terus memburunya. Tanpa makan waktu lama dia berhasil ditangkap dan dibawa ke Polsek Tangse. Sebelum diserahkan petugas, Nasiri diceburkan ke got dan dimandaikan bak kerbau.
Dalam kondisi basah kuyup dan bau, Nasir hanya diperiksa sebentar. Karena belum ada ditemukan bukti mesum, akhirnya dilepaskan dan dipersilakan pulang. Seminggu sekali diwajibkan lapur, untuk memantau apakah dia masih mau mengulangi usaha kejahatannya, atau tidak.
Pulang sono, mumpung waktu imsak belum tiba.
Gelapnya Mata Istri Pecemburu
REBUTAN lelaki membuat wanita suka mata gelap. Lihat saja kelakuan Ny. Kasminah, 40, dari Situbondo (Jatim) ini. Baru mendengar suami “ada main” dengan Ny. Maryati, 35, tetangganya, langsung kalap. Di kala perempuan itu menggendong anaknya, Udin, 7 bulan, langsung dibabat clurit bahunya. Ibu dan anak masuk rumah sakit, sementara Kasminah masuk sel Polsek Mangaran.
Stok lelaki sampai Lebaran dan Tahun Baru kapan pun tak pernah kekurangan. Tapi kenapa kaum wanita suka memperebutkan lelaki? Mbok ya sudah, jika lelaki yang satu diambil orang, ambil lain lagi kenapa? Bila semua wanita saling pengertian begini kan bakal damai di bumi dan damai di langit. Tak perlu lagi dengan tetangga sendiri bacok-bacokan hanya karena urusn lanangan (lelaki).
Tapi nanti dulu! Lelaki kan bukan kambing, maka biar jenggot dan “terpedo”-nya sama, tapi daya tariknya kan beda-beda. Di sini ada cinta, di sini ada kecocokan jiwa. Maka ketika mau direbut orang ya musti dipertahankan. Apa lagi lelaki macam Tambiyo. 45, ini jadi sumber nafkah keluarga sehari-hari, maka Kasminah perlu mempertahankan mati-matian. Orang Jawa kan punya filosofi, “Sadumuk bathuk senyari bumi (urusan wanita atau lelaki dibelai sampai mati)…..!”
Di kampungnya, Tanjungkamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo; Tambiyo memang dikenal sebagai lelaki yang suka cengengesan, khususnya bila ketemu wanita cantik barang sedikit. Jika ketemu perempuan yang cocok dengan seleranya, dia suka ngobrol dan berhaha hihi sampai lama, tak peduli itu sangat menyakitkan hati istrinya. Para tetangga seringkali mengingatkan, mbok jaga perasaan istri barang sedikit. Tapi jawab Tambiyo malah ketus, “Nek cemburonan ya tak pegat sisan (kalau cemburuan saya cerai sekalian).”
Alkisah, belakangan ramai digosipkan orang bahwa Tambiyo sedang ngglibeti Ny. Maryati, janda muda beranak satu. Orangnya memang manis, mudah bergaul, entah kalau…. digauli! Warga sering mendapati Tambiyo – Maryati suka ngobrol-ngobrol berdua. Sejak itu para pengamat di kampung menganalisa bahwa Tambiyo sedang “ada main” dengan Maryati. Ketika berita itu mampir ke kuping Kasminah, tentu saja dadanya jadi mengkap-mengkap macam kap mobil.
Kasminah pernah klarifikasi pada suami, tapi dibantah bahwa dia selingkuh dengan janda muda itu. “Memangnya ngobrol sama janda melanggar UU, pasal berapa?” begitu kata Tambiyo. Demikian juga Maryati, ketika ditanya soal ini juga menepiskannya. Katanya malah, meski janda dia tidak gatel-gatel amat. “Kalau saya mau, masih banyak lelaki yang lebih keren dari Tambiyo, Mbak…..!” ledek Maryati yang bikin Kasminah skakmat.
Sejak itu Kasminah – Maryati neng-nengan (tidak tegur sapa). Namun demikian isyu di luar tak juga reda bahwa Maryati – Tambiyo membangun koalisi ranjang. Lantaran hatinya marah tapi tak ada penyaluran, Kasminah jadi kalap. Saat melihat Maryati pulang dari pasar sambil menggendong bayinya, langsung saja disabet clurit kena pundak, cross! Paling tragis, bayi Udin yang tak tahu urusan orangtuanya, nangis njempling-njempling karena kena bacok pula.
Ibu dan anak itupun dilarikan ke RSU Abdulrakhim, Situbondo. Sedangkan Ny. Kasminah, sebelum kabur ditangkap warga ramai-ramai dan diserahkan ke Polsek Mangaran. Dia bersikeras menuduh, suaminya tak sayang lagi pada dirinya karena terpikat pada janda Maryati. “Kalau bapak jadi saya, coba bayangin…..!” kata Kasminah cari simpati.
Ya ogah, lelaki kok suruh jadi wanita, pipisnya jadi kagok.
Jakarta Darurat Banjir
Gubernur jakarta Bapak Joko Widodo atau Jokowi telah menetapkan bahwa jakarta darurat banjir sampai tanggal 27
januari 2013,hujan deras yang terus menerus terjadi di jakarta dan bogor telah mengakibatkan banjir besar di
jakarta pada hari kamis /17-januari-2013.
siapapun tidak menyangka kalau banjir besar tiba tiba datang menghantam sejumlah daerah di jakarta,sampai
sampai ada beberapa daerah yang tidak pernah tersentuh banjir tiba tiba terkena imbah banjir sehingga
lalulintas lumpuh seperti yang terjadi di daerah Thamrin dan Sudirman.Kawasan Bundaran Hotel Indonesia banjir
hingga setengah meter di akibatkan dari jebolnya tanggul di Latuharhari karena tidak kuat menahan kuatnya arus
banjir.
bahkan di kawasan sarinah tergenang hingga 1 meter lebih hingga tidak bisa di lalui kendaraan,sehingga
melumpuhkan aktivitas perkantoran di kawasan Thamrin-Sudirman,Bahkan Istana negara ikut terkena banjir hingga
60cm.
Menyikapi banjir ini banyak juga bila baca komentar pembaca di berbagai media yang menyalahkan jokowi sebagai
gubernur jakarta dan ada sebagian besar juga yang mendukung jokowi karena banjir terjadi ketika jokowi baru
menjabat gubernur sekitar 3 bulan,padahal kalau di pikir masak masak memang ada benarnya,nggak mungkin dalam
waktu yang singkat seorang jokowi bisa mengatasi banjir yang melanda jakarta,banjir yang kini melanda wilayah
Jakarta, penanganannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintahan Joko widodo (Jokowi) semata. Semua
elemen warga Jakarta harus bergotong royong menyelesaikannya.
saat kondisi seperti ini, kita tidak bisa hanya saling menyalahkan, termasuk menyalahkan Jokowi dan Ahok.
Pasalnya, meski baru 3 bulan menjabat.Di perlukan kesadaran masyarakat jakarta juga dalam menjaga lingkungan
dan kebersihan serta tidak membuang sampah sembarangan sehingga tidak menyumbat saluran drainase dan sungai
sungai yang melintasi jakarta.
Setelah banjir ini marilah kita berharap jokowi dan ahok bisa menemukan solusi menghadapi banjir tahunan yang
selalu melanda jakarta,ada beberapa solusi jangka panjang yang bisa dioptimalkan untuk mengatasi bencana banjir
di Jakarta, di antaranya pembenahan sistem drainase Jakarta, normalisasi kali besar, seperti Kali Pesanggrahan,
Angke, dan Sunter. Sebab, kemampuan sungai-sungai di Jakarta untuk mengalirkan air, turun drastis akibat
pendangkalan dan penyempitan.
juga harus ada kerjasama dengan pemda jawa barat khususnya kabupaten bogor agar bisa mengatasi banyaknya
pembangunan vila mewah di daerah puncak yang mengakibatkan hilangnya sistem resapan air bila hujan datang.harus
ada sistem penghijauan kembali daerah puncak untuk resapan air hujan.
Selanjutnya marilah sama sama memikirkan solusi mengatasi banjir jakarta,daripada saling lempar kesalahan
atau kritik yang di tujukan kepada pemda DKI lebih baik kita memberikan pendapat yang berguna bagi mengatasi
segala permasalahan banjir yang setiap tahun melanda jakarta.
Kehidupan Malam Jalan Tubagus Angke
Jalan Tubagus Angke, tepat di sepanjang Jembatan Genit, para pekerja seks komersial mulai menjalankan aktivitasnya. Mereka mulai beraksi selepas adzan maghrib.
Tenda-tenda berukuran kecil di pinggiran kali yang merupakan tempat transaksi seksual tetap berdiri dengan kokoh menemani puluhan kupu-kupu malam yang sebagian besar merupakan wanita paruh baya.
Dandan para wanita paruh baya itu rada menor. Mereka agresif menjajakan diri ke lelaki hidung belang. Betah menunggu tamu hingga dini hari.
Apalagi di sepanjang jalan tubagus angke berjejer tempat hiburan malam yang setiap malam selalu ramai pengunjungnya,mulai dari cafe dangdut , karaoke hingga diskotik yang setiap malam buka hingga hari menjelang pagi,dengan tarif murah mereka menawarkan diri kepada setiap pengendara yang melintas,masing masing mempromosikan diri tentang servis yang di berikan kepada calon pelangganya.
biasanya kalau sampai dini hari mereka tidak mendapat pelanggan mereka akan masuk ke tempat tempat hiburan yang ada di sekitar situ untuk mencari pelanggan di dalam tempat hiburan tersebut,karena biasanya pria yang masuk ke tempat hiburan bisa di pastikan mereka menenggak minuman keras hingga mabuk.
umumnya para lelaki yang sudah mabuk kalau di dekati wanita akan mudah di rayu untuk di ajak kencan.
Dan pekerjaan itu dilakukan saban hari.
Aktifitas terlarang ini baru akan sepi jika Sudin Sosial ataupun petugas trantib dari pemeritah DKI Jakarta datang ke sana melakukan razia. Tapi sebelum petugas datang, para wanita belia itu sudah berhamburan.
Dilantik Jadi Menpora, Roy Akan Gerak Cepat Tuntaskan Konflik Sepakbola
Roy Suryo berjanji akan bergerak cepat untuk menuntaskan konflik sepakbola yang sudah berkepanjangan. Dalam hitungan beberapa hari ke depan, Menpora baru itu akan bertemu dengan PSSI dan KPSI.
Demikian diungkapkan Roy usai menjalani pelantikannya sebagai menpora oleh Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/1/2013). Menyebut PSSI jadi prioritas pekerjaan, dia berharap sudah mendapat jalan keluar atas masalah tersebut di pertengahan Februari mendatang.
"Dan yang paling penting prioritas saya adalah soal PSSI. Kita punya tenggat waktu, saya tidak mau berjanji, tapi saya harus gerak cepat. Jadi saya sudah mulai memberikan satu clue kepada rekan-rekan semua pencinta sepakbola dan pada pemain bahwa saya harus ambil tindakan selaku wakil pemerintah," sahut Roy Suryo pada wartawan.
Langkah awal yang akan dilakukan Roy adalah melakukan mediasi dengan dua pihak yang berseteru, PSSI dan KPSI, juga dengan Ketua KOI Rita Subowo. Langkah lebih lanjut yang akan dilakukan Roy adalah dia tak menutup peluang untuk bertemu dengan Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie.
"Secepatnya (mediasi KPSI dan PSSI) karena Rabu besok akan bertemu semua. Saya juga tadi sudah berkomunikasi dengan Bu Rita Subowo selaku ketua KOI dan saya juga ingin lihat hasil dari Task Force kemarin, saya akan hormati misalnya ada hasil konsensus atau hasil memorandum kemarin di Kuala Lumpur. Jangan sampai ada empat poin yang sudah ditandatangani tapi belakangan (jadi) berbeda."
"Kalau berbeda akan saya tanya, dan ketika saya tanya saya selaku wakil pemerintah tidak akan segan-segan mendatangi kedua tokoh di balik PSSI. Ya sebut saja sekarang. Kita semua tahu kalau tokoh itu adalah dua pengusaha besar yang kemudian bermain di situ. Saya kira semua orang sudah tahu lah. Saya akan mengundang beliau-beliau itu ke kantor, kalau perlu saya akan datang ke beliau-beliau itu. Jadi artinya saya akan bertemu Pak Nirwan Bakrir dan Pak Arifin Panigoro. Jelas betul, loud and clear yang saya sampaikan," lanjut Roy.
Lebih lanjut, Roy menyebut kalau dirinya akan bertindak tegas terhadap munculnya dua organisasi sepakbola di tanah air. Disebutnya akan ada dua pilihan tersedia, yakni memilih salah satu dari PSSI dan KPSI atau sama sekali tidak memilih keduanya.
"Atas nama rakyat saya akan mendengarkan saja. Saya tidak memaksakan kehendak saya, saya tidak punya maksud apa-apa. Pilihannya hanya kita pilih salah satu atau tidak dua-duanya," lugas Roy.
BNPB: Isu Banjir Terbesar di Jakarta Tidak Benar
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho membantah adanya banjir besar yang akan melanda Jakarta pada Rabu (16/1/2013) pagi.
Isu mengenai Jakarta menjadi lautan ini beredar melalui BlackBerry Messenger (BBM). Dalam pesan itu disebutkan bahwa Ibu Kota akan mengalami banjir besar pada Rabu subuh akibat dibukanya pintu air Bendung Katulampa pada Selasa (15/1/2013) sore karena tak mampu menahan volume air yang terus meningkat. Pesan itu juga menyebutkan bahwa banjir yang akan terjadi besok merupakan banjir terbesar di Indonesia.
Sutopo menegaskan, ketinggian air di Bendung Katulampa pada Selasa sampai pukul 20.00 WIB ada di ketinggian 130 sentimeter. "Pesan yang beredar itu hoax, tidak benar. Enggak benar itu, kami catat ada sekitar 50 kelurahan yang terkena banjir. Tapi kalau informasi Jakarta akan menjadi lautan besok pagi, itu enggak benar," kata Sutopo, Selasa malam. Sutopo meminta kepada warga untuk tidak memercayai isu tersebut dan tidak menyebarkannya.
Hujan yang mengguyur Jakarta selama satu hari ini membuat sejumlah titik tergenang air. Di wilayah Kampung Pulo dan Gang Arus, Jakarta Timur, ketinggian air merendam permukiman warga sekitar tiga meter. Kepanikan juga terjadi menyusul banyaknya informasi yang beredar di masyarakat bahwa air kiriman dari wilayah Bogor akan mencapai puncaknya pada pukul 04.00 WIB, Rabu besok.
Sampai berita ini ditayangkan, hujan yang mengguyur Jakarta sudah mulai reda. Akan tetapi, ketinggian air di Sungai Ciliwung masih meluap ke permukiman maupun jalan raya sehingga memaksa ribuan warga terpaksa mengungsi dan memicu kepadatan lalu lintas.
Banjir, Jalan Jatinegara Barat Terputus
Meningkatnya muka air di Sungai Ciliwung menyebabkan air menggenangi tidak hanya permukiman bantaran, melainkan juga jalan. Kondisi itu terjadi di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur. Genangan air menyebabkan penghubung antara Jalan Otista dan Jalan Matraman itu terputus.
.
Berdasarkan pantauan di lapangan, genangan tersebut terjadi mulai dari Jalan Jatinegara Barat, tepatnya di depan Sekolah Santa Maria hingga depan kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Ketinggian air itu pun memiliki tinggi rata-rata, yakni betis orang dewasa.
Di ujung genangan air, puluhan warga setempat tampak berkerumun. Mereka merekam kondisi memprihatinkan tersebut melalui ponsel masing-masing. Di antara mereka pun tampak anak-anak bermain di genangan air berwarna cokelat itu.
Kondisi itu mengakibatkan arus lalu lintas dari Jalan Otista menuju Jalan Matraman dialihkan sementara. Polisi memberlakukan contra flow bagi kendaraan roda dua dan roda empat melalui Jalan Balimester serta menyambung ke Jalan Jatinegara Timur dan berakhir di depan Gereja Koinonia hingga masuk ke Jalan Matraman Raya.
Akibat pengalihan lalu lintas tersebut, arus lalu lintas di Jalan Ottista mengalami macet hingga sepanjan satu kilometer. Petugas kepolisian pun tampak berjaga di lokasi mengatur lalu lintas.
Sudah 50 Kelurahan di Jakarta Terendam Banjir
Jakarta - Kawasan yang terendam banjir di Jakarta masih terus bertambah. Bahkan hingga malam ini, sudah ada 50 kelurahan yang terendam banjir.
"Hingga pukul 20.00 Wib, data sementara terdapat 50 kelurahan terendam banjir. Sebanyak 6.101 jiwa mengungsi ke tempat pengungsian yang telah disiapkan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Selasa (15/1/2013).
Berdasarkan data dari BNPB, di kawasan Jakarta Timur, daerah yang terendam banjir adalah Kec Jatinegara (Kel Bidara Cina dan Kampung Melayu), Kec Kramat Jati (Kel Cawang dan Cililitan).
Di Jakarta Selatan, banjir menggenangi Kec Tebet (Kel Bukit Duri dan Kebon Baru), Kec Pancoran (Kel Rawajati), Kec Pasar Minggu (Kel Pejaten Timur dan Cilandak Timur), Kec Kebayoran Lama (Kel Pondok Pinang dan Kebayoran Lama Utara), Kec Pesanggrahan (Kel Petukangan Selatan, Bintaro, Ulujami dan Cipulir), Kec Cilandak (Kel Cilandak Barat dan Kelurahan Pondok Labu), Kec Kebayoran Baru (Kel Petogogan), Kec Jagakarsa (Kel Tanjung Barat).
Di Jakarta Pusat banjir di 3 kelurahan yaitu Kel Galur, Kec Johar Baru, lalu di Kel Petamburan di Kec Tanah Abang, serta di Kel Cideng di Kec Gambir.
Di Jakarta Barat, banjir terjadi di Kec Kebon Jeruk (Kel Kedoya Utara, Duri Kepa dan Sukabumi Selatan), Kec Kembangan (Kel Kembangan Utara, Joglo dan Meruya), Kec Grogol Petamburan (Kel Grogol, Tomang, Tanjung Duren Selatan, Tanjung Duren Utara, Jelambar, Jelambar Baru, dan Wijaya Kusuma), Kec Cengkareng (Kel Kapuk, Cengkareng Timur, Duri Kosambi, Cengkareng Barat, Kedaung Kaliangke dan Rawa Buaya).
Di Jakarta Utara, banjir terjadi di Kec Kelapa Gading (Kel Kepala Gading Timur dan Pegangsaan Dua), Kec Tanjung Priok (Kel Tanjung Priok, Sunter Agung dan Kebon Bawang), Kec Pademangan (Kel Pademangan Barat), Kec Penjaringan (Kel Penjaringan, Pejagalan, Kamal Muara, Kapuk Muara dan Pluit).
Subscribe to:
Posts (Atom)